Membaca Laporan Keuangan dengan Teknik Analisis SWOT


Membaca Laporan Keuangan dengan Teknik Analisis SWOT

Memahami Komponen Laporan Keuangan

Analisis SWOT adalah metode yang umum digunakan untuk mengevaluasi ketajaman keuangan dan kinerja suatu bisnis. Namun, untuk dapat melakukan evaluasi ini, Anda harus memiliki komprehensif yang baik dari laporan keuangan. Komponen-komponen utama dari laporan keuangan termasuk neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Kebanyakan laporan keuangan periode terkini akan dilengkapi dengan bagian “Informasi Terkait,” yang mencakup informasi yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh analis.

Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencakup semua aset yang dimiliki perusahaan pada suatu titik tertentu. Aset dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat dinikmati perusahaan dalam satu tahun atau kurun waktu yang lebih singkat dan kebanyakan berupa tunai, piutang dan persediaan. Aset tetap, sebaliknya, terdiri dari aset yang tidak diharapkan bisa digunakan dalam jangka waktu satu tahun dan umumnya berupa tanah, bangunan, peralatan, mobil pribadi, dan tanah.

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan yang mencakup penghasilan dan biaya pada periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan untung atau rugi perusahaan dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Dalam analisis SWOT, laporan laba rugi dimanfaatkan untuk menentukan apakah kegiatan perusahaan menghasilkan laba yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka atau tidak. Juga, laporan laba rugi sering dipakai dalam Analisis Rasio Keuangan.

Menggunakan Analisis SWOT untuk Membaca Laporan Keuangan

Ketika Anda telah memahami komponen-komponen utama dari laporan keuangan, Anda dapat menggunakan teknik anlisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode yang melibatkan penilaian kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) suatu perusahaan. Penting untuk mengerti bahwa ini tidak hanya berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan, tetapi juga termasuk faktor-faktor seperti reputasi, modal, dan faktor lain yang tidak akan ditemukan dalam laporan keuangan langsung.

Untuk memulai, Anda harus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dapat juga disebut “kompetitif”. Kekuatan ini mencakup segala hal dari nilai tambah yang dihasilkan perusahaan yang kuat, hingga pangsa pasar yang dipegang. Kekuatan yang dapat Anda simak melalui laporan keuangan termasuk nilai tukar dan tingkat pendapatan. Sedangkan kelemahan difokuskan pada masalah yang perlu dibenahi, dan dapat diklasifikasikan menjadi faktor intern dan eksternal. Faktor internal termasuk bimbingan dan manajemen yang lemah, produktivitas yang rendah, dan modal yang minim. Faktor eksternal termasuk konsentrasi pasar/tingkat persaingan yang rendah, inflasi, dan lain-lain.

Selanjutnya, Anda dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Peluang umumnya melibatkan pengembangan pasar, segmen pasar baru, atau ekspansi di luar negeri. Ancaman dapat mencakup persaingan yang semakin ketat, atau perubahan teknologi yang berdampak negatif. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang yang dihadapi perusahaan, karena ia menyajikan informasi tentang industri di mana perusahaan beroperasi.

Menggunakan Analisis Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja

Selain Analisis SWOT, Anda juga dapat menggunakan analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Analisis rasio keuangan adalah metode untuk membandingkan rasio dari suatu laporan keuangan dengan laporan keuangan perusahaan lain atau yang diterbitkan oleh industri, untuk menilai seberapa baik perusahaan berkinerja. Analisis rasio berguna untuk membandingkan laporan keuangan sebelumnya perusahaan dengan yang sekarang, atau untuk membandingkan keuangan suatu perusahaan dengan pesaingnya.

Analisis rasio melibatkan menguji beberapa variabel. Misalnya, rasio likuiditas dimanfaatkan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Rasio likuiditas melibatkan hubungan antara aset lancar dan aset tetap. Rasio yang diharapkan adalah satu banding sembilan, artinya aset lancar harus mendekati sembilan kali aset tetapnya. Selain itu, ada pula laporan rasio yang berkaitan dengan profitabilitas, yaitu rasio ROI (Return on Investment) dan rasio laba yang dianalisis.

Menggabungkan Analisis SWOT dan Analisis Rasio Keuangan

Ketika Anda telah memahami komponen-komponen utama laporan keuangan dan konsep analisis rasio