Bagaimana Membaca Laporan Keuangan Dalam Perspektif Usaha Jasa?


Bagaimana Membaca Laporan Keuangan Dalam Perspektif Usaha Jasa?

1. Pengertian Usaha Jasa

Usaha jasa adalah jenis usaha yang menyediakan produk dan layanan ke pembeli. Produk yang kita tawarkan tidak memiliki bentuk fisik, melainkan nilai intrinsiknya berupa layanan. Usaha jasa dapat berupa bisnis jasa boga, industri perhotelan, industri hiburan, konsultan, dan lain-lain. Pada umumnya, usaha jasa memiliki laporan keuangan yang sederhana karena tidak ada produksi biaya fisik.

Semua usaha selalu menginginkan laporan keuangan terbaik. Oleh karena itu, sebagai pemilik usaha jasa, kamu harus tahu bagaimana membaca laporan keuangan dalam perspektif usaha jasa. Artikel ini akan menguraikan hal tersebut.

2. Membaca Neraca Usaha Jasa

Bila perusahaan telah mengumpulkan laporan jasa, salah satu cara terbaik untuk memahaminya adalah melalui neraca. Neraca akan menunjukkan aset dan kewajiban perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Aset adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dan kewajiban adalah jumlah uang yang dianggap perlu dibayarkan oleh perusahaan. Rincian aset dan kewajiban dapat dilihat dari laporan keuangan.

Perusahaan jasa umumnya tidak memiliki banyak aset fisik.contohnya : property dll., Disamping itu, mereka juga tidak memiliki utang jangka panjang yang signifikan. Misalnya, dalam kasus usaha jasa perhotelan, aset fisik termasuk hotel, furnitur, dan gedung. Utang jangka panjang biasanya berupa pajak dan asuransi yang dibayarkan oleh pemilik hotel.

3.Membaca Proyeksi Kemungkinan Laba Usaha Jasa

Labanya dihitung dengan mengurangi semua beban dengan pendapatan. Misalnya, laba jasa perhotelan adalah pendapatan dari sewa kamar kurangi beban seperti pembayaran listrik dan upah untuk karyawan dan pembantu. Pendapatan dan beban dapat dilihat di laporan keuangan. Laba akan menunjukkan seberapa sukses dan baiknya kinerja usaha jasa.

Ide yang bagus adalah membuat proyeksi laba yang diproyeksikan sebelumnya. Untuk layanan perhotelan, pendapatan yang diproyeksikan dapat diukur dengan jumlah kamar yang terisi dan harga kamar. Selain itu, beban juga dapat diproyeksikan dengan baik. Perusahaan juga harus memperhitungkan beban tak terduga seperti biaya perbaikan.

4.Membaca Laba Rugi Jasa

Laba rugi adalah perbedaan antara pendapatan dan beban dari suatu usaha. Jika pendapatan lebih besar daripada beban, maka rugi ruginya akan tetap positif. Jika beban lebih besar daripada pendapatan, maka rugi bersih akan tetap negatif. Dengan demikian, laba rugi dapat mengidentifikasi apakah usaha jasa berkinerja baik atau tidak.

Usaha jasa umumnya akan memiliki pendapatan yang tinggi sehingga laba bersih juga tinggi. Perlu diingat bahwa usaha jasa tidak selalu akan menghasilkan laba. Makin banyak beban yang dikeluarkan, maka laba rugi akan berkurang. Secara umum, laba rugi dapat diukur dengan jumlah pendapatan kotor dan jumlah beban yang dikeluarkan.

5. Membaca Laporan Arus Kas Usaha Jasa

Apa itu laporan arus kas? Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran datang dan pergi dari akun keuangan perusahaan. Ini adalah cara yang baik untuk melihat apa yang terjadi dengan uang pada usaha jasa. Kamu dapat melihat di mana uang tersebut berasal dan dimana ia telah digunakan. Misalnya, uang yang digunakan untuk membayar beban, membayar gaji karyawan, atau membayar asuransi. Semua ini dapat dilihat di laporan arus kas.

Laporan arus kas dapat dibaca melalui menggunakan rincian yang tepat dari jumlah uang yang masuk dan keluar pada periode tersebut. Ini akan membantu pemilik usaha jasa untuk melihat keadaan keuangan saat ini, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya lebih efektif.

6.Membaca Proyeksi Pendapatan Usaha Jasa

Para pemilik usaha jasa harus tahu cara membaca proyeksi pendapatan. Proyeksi pendapatan dapat digunakan untuk memprediksi berapa banyak pendapatan perusahaan akan hasilkan selama periode tertentu. Oleh karena itu, proyeksi pendapatan yang tepat dapat meningkatkan tingkat keberhasilan usaha jasa dalam jangka panjang.

Proyeksi pendapatan didasarkan pada data historis dari usaha jasa. Pemilik usaha jasa juga harus memperhitungkan data eksternal yang berpengaruh untuk melihat nilai pendapatan sepanjang waktu. Data eksternal ini bisa ber