Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Tidak Mempertimbangkan Kompetensi Pelamar


Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Tidak Mempertimbangkan Kompetensi Pelamar

Peluang yang Terhadap Keterbatasan

Varian peluang yang berkaitan dengan proses perekrutan seringkali mempertimbangkan pelamar yang sama dan tidak berlainan ketika mereka berlomba untuk mendapatkan pekerjaan. Sudah umum bagi perusahaan bahwa pelamar yang memiliki kualifikasi dan kemampuan tertentu akan diberi peluang di atas pelamar lain untuk mendapatkan pekerjaan. Tetapi hal ini berkontraksi dengan konsep kesamaan bagi pelamar, dimana semua orang memiliki peluang yang sama untuk mencari pekerjaan, memiliki perjalanan karier, dan menggapai kejayaan. Dengan tidak mempertimbangkan kompetensi pelamar, perusahaan melewatkan peluang untuk melihat orang yang wajar diberi peluang untuk sukses dalam pekerjaan terbuka.

Kegagalan dalam mempertimbangkan kompetensi pelamar juga akan berdampak buruk bagi potensi karyawan baru yang seringkali adalah kandidat yang cukup berpotensi, dengan tingkat kualifikasi tertentu bahwa pelamar lain mungkin tidak memiliki. Dengan proses seleksi yang bias, ini berarti pelamar berkualitas tinggi kehilangan kesempatan untuk dipertimbangkan selama proses rekrutmen, melewatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka miliki dan berkembang. Ini juga akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan yang tidak menerima mereka, karena potensi tenaga kerja yang seharusnya ada yang tidak bisa dimanfaatkan.

Keterbatasan Pengalaman dan Pendidikan

Selain dari keterbatasan peluang yang dilemparkan oleh proses seleksi yang rentan, kegagalan untuk mempertimbangkan kompetensi pelamar juga berdampak pada faktor lain seperti pengalaman dan pendidikan. Perusahaan seringkali akan menekankan pentingnya pengalaman dan pendidikan yang diinginkan di bagian rekrutmen, sehingga pelamar yang tidak memenuhi syarat-syarat minimum ini dapat dia seleksi. Bagaimanapun, dalam situasi di mana pelamar yang kurang berpengalaman ataupun kurang dilatih pun masih memiliki kapasitas untuk bersaing, mereka tetap kalah dengan pelamar dengan pengalaman atau pendidikan yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa mereka dapat dengan mudah tertinggal dari peluang untuk dipertimbangkan, tanpa melihat bagaimana mereka memiliki kapasitas yang sesuai untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan tertentu.

Hal yang sama berlaku untuk pelamar yang menggunakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas labor mereka, namun tidak memiliki persyaratan yang ditentukan oleh perekrut. Mereka dapat dikeluarkan dari proses seleksi meskipun mereka sama-sama berpotensi untuk mengerjakan tugas yang sama dengan pelamar lain. Keterbatasan ini, bagaimanapun, tidak terbuka untuk pelamar yang berbeda, dan ada kecenderungan untuk memberikan peluang yang lebih banyak untuk pelamar berbasis pengalaman atau pendidikan daripada pelamar yang tidak memenuhi persyaratan.

Alasan Internal Perusahaan

Seiring dengan keterbatasan peluang, pengalaman, dan pendidikan, ada juga alasan internal dari perusahaan yang dapat menyebabkan pelamar yang kurang berpengalaman atau kurang dilatih gagal dalam proses rekrutmen. Alasan ini seringkali berkaitan dengan kebijakan intern atas rekrutmen, misalnya dukungan pengembangan diperlukan untuk pelamar yang tidak memiliki persyaratan yang diinginkan. Tanpa adanya dukungan dan perhatian yang ditentukan, ini akan menyebabkan pelamar tersebut kalah dalam persaingan karena mereka tidak mampu menyelesaikan tugas atau melakukan apa yang diperlukan untuk bersaing dengan pelamar lainnya.

Meskipun ada proses pengembangan program dan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan, banyak juga dari kegagalan rekrutmen yang disebabkan oleh faktor-faktor internal yang berasal dari perusahaan, bukan salah dari pelamar. Kebijakan atau prosedur yang kurang relevan bisa menyebabkan mereka tidak mampu menggunakan keterampilan mereka, berakhir dengan hasil dalam proses rekrutmen. Perusahaan yang memiliki proses rekrutmen yang buruk dapat mempersulit kandidat untuk menerima pekerjaan dengan cara yang sama, menyebabkan mereka memilih untuk meninjau pekerjaan lain daripada melanjutkan proses perekrutan yang tidak relevan.

Pendorong dan Penghalang Kerjasama Tim

Di samping alasan-alasan yang telah disebutkan, proses seleksi yang tidak mempertimbangkan kompetensi pelamar juga akan mempengaruhi kemampuan kerja kelompok di perusahaan. Tendensi buruk yang diterima dari proses rekrutmen seperti ini adalah bahwa para anggota yang terlibat dalam proses terkadang kurang berpengalaman, kurang dilatih, ataupun kurang inovatif, yang berakhir dengan kualitas tim