Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Tidak Mempertimbangkan Faktor Teknologi


Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Tidak Mempertimbangkan Faktor Teknologi

Rekrutmen karyawan merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Sama seperti cara lain dalam mengatur bisnis, misalnya memilih lokasi atau membeli mesin, dibutuhkan strategi yang matang agar tidak ada kegagalan yang terjadi. Sayangnya, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan aspek teknologi dalam rekrutmen karyawan, yang berdampak buruk bagi perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa rekrutmen karyawan akan mengalami kegagalan jika teknologi tidak terlibat.

Kurangnya Database Karyawan

Tanpa database akurat yang mencatat informasi tentang para kandidat, sudah pasti sulit bagi seorang perekrut untuk mendapatkan kandidat yang sesuai untuk posisi yang dibutuhkan. Websites seperti LinkedIn yang telah menyampaikan informasi kandidat untuk sebagian besar perusahaan yang mencari karyawan, namun dapat juga dilakukan lebih cepat dan efisien dikalangan sendiri. Dengan menggunakan teknologi, para perekrut dapat membuat database kandidat yang komprehensif yang tidak hanya mencakup segala informasi yang berguna tentang kandidat tetapi juga mengingat mana kandidat yang layak dipanggil untuk wawancara. Tanpa database ini, maka para perekrut perlu memeriksa pekerja yang dipanggil dan waktu pekerjaan mereka meningkat.

Kurangnya Strategi Rekrutmen

Tidak adanya strategi yang jelas pada proses rekrutmen membuat perekrut sangat sulit dalam menemukan kandidat yang sesuai. Meningkatkan jumlah perekrut dan pengalaman mereka bisa menjadi pilihan, tetapi ini juga masalah besar karena kebanyakan perusahaan tidak cukup dengan jumlah staf yang layak untuk memiliki sebuah proses rekrutmen yang baik. Untuk menyelesaikan masalah ini, terdapat banyak teknologi dan software yang dapat digunakan, misalnya software rekrutmen yang memungkinkan para perekrut untuk mengatur informasi tentang data kandidat dan mengirimkan e-mail.

Tidak Mampu Menarik Karyawan Berkualitas

Tanpa kehadiran teknologi dalam strategi rekrutmen, kemampuan sebuah perusahaan untuk menarik para karyawan terbaik sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh platform online yang memungkinkan para karyawan yang akan datang untuk melihat pilihan pekerjaan yang tersedia di sekitar mereka. Paling tidak, dengan adanya teknologi, para kandidat dapat mengetahui informasi tentang perusahaan dan posisi pekerjaan sebelum mereka bertanya tentang hal ini. Ini akan memberikan kesan awal yang baik dan informasi yang jelas pada para calon karyawan.

Kurangnya Pariwara Digital

Saat ini, seringkali orang mencari informasi tentang suatu perusahaan melalui media sosial atau website perusahaan. Salah satu faktor penting dalam proses rekrutmen adalah pariwara digital, di mana sebuah perusahaan dapat melakukan pelayanan yang memuaskan serta melakukan branding perusahaan agar para kandidat lebih menaruh minat. Dengan menggunakan teknologi, sebuah perusahaan dapat menangkap pasar dan membuka rute rekrutmen yang lebih luas. Platform seperti Linkedin akan membantu perusahaan dalam mencari kandidat terbaik untuk posisi yang dibutuhkan.

Kurangnya Kesempatan Training

Teknologi telah mengubah cara orang belajar. Dengan adanya teknologi, para pengusaha dapat menyediakan pelatihan dan sesi pengenalan kepada para karyawan baru dengan lebih baik. Cloud computing dan video conferencing memungkinkan para karyawan dapat mengakses hal-hal terkait dengan pekerjaan dengan cepat, dan memberikan pengenalan secara cepat dan membentuk komunikasi yang lebih baik. Sendirian, mereka dapat memiliki akses instan terhadap segala informasi yang diperlukan untuk memulai pekerjaan dengan cepat.

Kurangnya Kebijakan Teknologi

Tanpa kebijakan teknologi yang diatur dengan baik, para perekrut akan kebingungan dikala mencari dan merekrut para karyawan. Untuk mencari kandidat yang sesuai, para perekrut harus dapat mengakses informasi tentang kandidat yang seringkali tersimpan di perangkat teknologi. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk menetapkan kebijakan terkait dengan teknologi dan alat yang mereka gunakan. Ini memberi para perekrut akses yang lebih besar dan memungkinkan mereka untuk mencari kandidat yang cocok dengan lebih baik.

Kurangnya Ketrampilan Teknologi

Teknologi telah menjadi bagian dari semua aspek bisnis. Namun, banyak perekrut dan pemimpin yang menganggap ketrampilan teknologi sebagai alat bukannya sebagai cara untuk business. Di sisi lain, tidak adanya pemahaman tentang teknologi dapat membatasi kegiatan rekrutmen yang seharusnya. Karena itu, penting bagi para perekrut untuk memahami teknologi dan alat