Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Kurangnya Perhatian pada Pengembangan Karyawan


Alasan Kegagalan Rekrutmen Karyawan di Perusahaan dengan Kurangnya Perhatian pada Pengembangan Karyawan

1.Perusahaan Tidak Memiliki Kebijakan dan Program Mulai dari 0 dan Dinamis

Rekrutmen karyawan dapat menghasilkan hasil yang lebih baik jika perusahaan memiliki beberapa kebijakan dan program yang mulai dari nol dan dinamis. Ini berarti bahwa perusahaan harus memiliki kepemimpinan yang kuat, merencanakan, mengevaluasi, dan melakukan pembaruan sesering mungkin untuk program rekrutmen. Menetapkan program yang berangkat dari nol akan memastikan bahwa semua elemen program telah diperhatikan dan ditinjau secara menyeluruh. Program ini juga harus dinamis, dengan melakukan penyesuaian dan pembaruan modifikasi pada program secara berkala. Tanpa merencanakan dan berharap untuk hasil yang meyakinkan dari program rekrutmen, maka akan ada banyak kerugian bagi perusahaan.

2.Keterbatasan Pemahaman dalam Metode Rekrutmen

Perusahaan terkadang salah untuk menganggap bahwa cara terbaik untuk merekrut karyawan adalah melalui perusahaan rekrutmen atau jasa lowongan kerja. Namun, tak jarang terjadi bahwa metode-metode ini hanya berfokus pada hasil instan yang akan membuat perusahaan mematuhi kebutuhan jangka pendek atas karyawan. Padahal, merekrut orang-orang yang tepat dengan kriteria yang benar untuk posisi tertentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. Karena itu, perusahaan harus memiliki kapasitas untuk menggunakan beragam metode rekrutmen, yang termasuk beriklan di media sosial, berpartisipasi dalam sumber daya manusia yang diarahkan industri dan organisasi, serta berpartisipasi dalam pameran profesi lokal atau nasional.

3. Komunikasi bias atau Diskriminasi terhadap Karyawan

Ketidakjujuran, diskriminasi berbekal ras, jenis kelamin, orientasi seksual, dan latar belakang budaya adalah komponen lain yang menghambat rekrutmen yang berhasil. Karyawan pada umumnya lebih suka bekerja di tempat yang mereka merasa dihargai, dihormati, dan diperlukan. Jika calon karyawan merasa komunikasi yang didapat ini adalah bias atau diskriminatif, mereka akan mencari pekerjaan yang berbeda. Karena itu, perusahaan harus selalu meningkatkan tingkat komunikasi mereka dengan calon karyawan untuk memastikan bahwa mereka merasa mereka mendapat perlakuan yang adil.

4.Tidak Paham Kebutuhan Pasar dan Tekanan Persaingan

Kebanyakan perusahaan mengalami kesulitan saat melakukan rekrutmen karena mereka tidak dapat memahami kebutuhan pasar. Tidak memahami pasar menghasilkan hasil yang buruk bagi perusahaan karena mereka tidak memiliki kepekaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di pasar. Sementara itu, manajemen tidak mampu memperkirakan persaingan yang mereka hadapi. Tanpa ini, akan ada kesulitan dalam pembuatan keputusan mengenai kapan dan bagaimana menerapkan strategi untuk merekrut dan menumbuhkan jumlah karyawan. Akibatnya, konsistensi harus diterapkan untuk memastikan bahwa perusahaan mengikuti persyaratan pasar dan standar persaingan.

5.Menerapkan Pendekatan Rekrutmen yang Salah

Terkadang perusahaan mengambil pendekatan yang salah ketika rekrutmen. Pendekatan ini biasanya berisi mencari orang yang mampu menyelesaikan tugas yang ditetapkan setiap hari atau minggu atau bulan. Namun, saat merekrut calon karyawan, perusahaan harus berfokus pada membangun jangka panjang. Lebih dari sekedar kualifikasi atura pekerjaan, manajemen harus mencari profil yang memiliki moral dan nilai-nilai yang kuat untuk memberikan wawasan yang lebih luas. Mereka juga harus memastikan bahwa pekerja yang direkrut akan lebih baik daripada pekerja yang sudah ada. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki tim yang komprehensif untuk setiap posisi.

6.Tidak Memberikan Peluang Pengembangan Karyawan

Perusahaan yang tidak memperhatikan pengembangan karyawan berpotensi mengalami kegagalan dalam merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Karyawan yang berprestasi ingin mencari posisi yang memungkinkan mereka untuk terbuka, berkembang, dan sukses. Oleh karena itu, perusahaan harus menyediakan pembelajaran, pelatihan, dan praktek keterampilan. Kasus ini memakan waktu, tentu saja, tetapi memberikan hasil y